English French German Spain Italian Dutch
Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 22 Desember 2010

Merah Biru Kaleidoskop Indonesia 2010

Jelang akhir 2010. Kalau diibaratkan anak sekolahan, ini saatnya penerimaan buku rapor yang berisikan catatan prestasi setahun ini. Ada rasa dag-dig-dug, tentu. Rapor bagus atau buruk? Nilai apa yang merah? Naik kelas atau tidak?

Ini juga berlaku untuk Jakarta. tutup tahun adalah saat untuk melongok kembali segala sesuatu yang berlangsung di metropolitan ini, merentangi hari-hari selama 12 bulan di 2010. Sejatinya, ada banyak peristiwa yang menarik dan membanggakan. Ada banyak kejadian yang memuakkan juga menyedihkan. Ada prestasi, ada kegagalan. Ada juga yang biasa-biasa.

Kenapa Jakarta harus menerima rapor dan repot-repot beretrospeksi? Karena kita adalah jakarta itu sendiri. Kitalah dinamika Jakarta. Kta yang mengaku The Jakartansini adalah korban, pelaku, sekaligus hakim atas semua yang berlaku di Tanah Si Pitung ini. Baik-buruknya rapor Jakarta ada di tangan kita. Dengan beretrospeksi , kita diingatkan kembali soal pencapaian dan kesalahan sembari menjadi tahu apa-apa yang harus kita lakukan next time dan tak mengulang kesalahan yang sama. Demi Jakarta yang lebih baik.

Nah, area mengajak kita melongok catatan dinamika Jakarta di rentang 2010. Nyok!

Belok Kiri Langsung Kurang Sosialisasi

Mulai 2010, Polda Metro Jaya menerapkan UU No 22 Tahun 2009 yang berisi sejumlah aturan berlalu lintas, yaitu larangan belok kin boleh langsung, menghidupkan lampu di siang hari, jalur kiri sepeda motor, larangan menggunakan HP saat berkendara, dan penerapkan electronic inforcement (e-inforcement) untuk menindak pelaku pelanggaran lalin dengan memasang kamera di persimpangan jalan. Sayang, karena belum ditunjang infrastruktur memadai dan sosialisasi yang kurang, penerapan aturan tersebut sampai hari ini belum sepenuhnya berhasil.

Taman Wisata Alam Angke

Taman Wisata Alam Angke Kapuk, di Pantai Indah Kapuk, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, diresmikan 25 Januari silam. Selain kawasan terbuka hijau, kawasan wisata ini diharapkan menjadi sarana edukasi untuk mencintai alam dan memelihara keindahan hutan mangrove. Taman yang berdiri di areal seluas 99,8 hektare, mulanya adalah area konservasi hutan mangrove.

Sel Berfasilitas Mewah

Kasus penyimpangan di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, terungkap saat inspeksi mendadak Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Minggu 10 Januari 2010. Temuan itu di antaranya pemberian fasilitas berlebih pada para tahanan. Nama Artalita Suryani (Ayin) dan Aling  menjadi pembahasan lantaran mendapat ruangan terpisah dengan tahanan lain dengan fasilitas mewah. Ruangan besar, televisi, kulkas, dan meja kantor.  Bahkan di ruangan Aling, tahanan kasus narkotika, memiliki fasilitas karaoke, televisi, dan ruang lebih besar.

Patung Obama Pindah

Sebelumnya, patung perunggu setinggi satu meter Barack Obama dibangun di Taman Menteng, Jakarta. Keberadaan patung Obama kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, tersebut sudah diresmikan Oktober 2009. Namun, lantaran menuai protes, patung buatan seniman Edi Chaniago ini dipindahkan ke SDN 01 Menteng, pada Februari 2010.

Taman Ria Senayan Ditutup

Taman Ria Senayan kini sudah rata dengan tanah. Sejak 17 Maret lalu tempat ini telah dieksekusi oleh alat berat. Proses pembongkaran sendiri diperkirakan akan berlangsung hingga September mendatang. Jika tak ada halangan, Lippo Grup akan membangun mal dan tempat hiburan di lokasi tersebut. Malang, sebelum terwujud, sejumlah anggota DPR yang juga berkantor di Senayan beramai-ramai memprotes rencana tersebut. Terlepas dari dengan pro-kontra rencana tersebut, lokasi Taman Ria Senayan tetap ditutup.

Bentrok Makam Mbah Priok

Menyusul rencana eksekusi bangunan liar di pemakaman tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad atau biasa dikenal dengan nama "Mbah Priok", Satpol PP bentrok dengan warga dan ormas Betawi. Korban luka dari kedua belah pihak berjatuhan dalam bentrok yang terjadi 14 April silam. Salah paham. Itulah yang menjadi musabab bentrok ini. Warga sekitar makam tidak terima dengan rencana eksekusi makam tokoh keramat itu. Sementara pihak Satpol PP menegaskan, bukan makam Mbah Priok yang dieksekusi, namun yang jadi sasaran adalah bangunan liar di sekitarnya.

10 Kaleidoskop Unik Indonesia 2010


Perdebatan dalam masyarakat, penemuan kontroversial, sampai hal-hal yang ringan menggelitik mengisi daftar pencarian tentang berita-berita unik sepanjang tahun. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan hewan, seperti Keong Racun, kopi luwak, dan Gurita Paul. Meski begitu ada juga beberapa hal serius, seperti perdebatan dalam rancangan undang-undang yang akan digulirkan oleh pemerintah tentang nikah siri dan pengaturan konten dalam dunia maya lewat RUU Konten. Yang pasti, semuanya mewarnai pemberitaan dan mengusik rasa ingin tahu pembaca di sepanjang tahun ini.

1. Keong Racun

Nama hewan bertubuh lunak ini menjadi populer karena kemunculan sebuah lagu dangdut Pantura berjudul sama. 'Keong Racun' populer bukan oleh penyanyi aslinya, melainkan oleh sepasang remaja perempuan yang kala itu masih SMA, bernama Sinta dan Jojo. Sebuah video rumahan yang menampilkan gaya genit mereka menirukan nyanyian pada lagu itu diunggah ke Youtube dan menjadi sebuah hits viral. Media massa tradisional pun kemudian ikut memberitakan tentang fenomena meledaknya video Sinta dan Jojo yang sedang ‘menyanyikan' Keong Racun, sampai kemudian melahirkan pengekor dari luar Indonesia. Lagu itu sebenarnya sudah awam beredar di Bandung, tapi kemudian meledak secara nasional setelah kemunculan video dari Sinta dan Jojo.

2. Kopi Luwak

Pencinta kopi di Indonesia sempat kaget mendengar adanya wacana pengharaman kopi luwak oleh Majelis Ulama Indonesia. Kopi luwak, yang sering disebut-sebut sebagai kopi termahal di dunia ini, memang dihasilkan dari proses yang berpotensi membuat orang mengernyitkan hidung. Hewan luwak, semacam musang, bisa mengenali biji-biji kopi berkualitas baik. Mereka akan memakaninya, dan kopi luwak dihasilkan dari biji-biji kopi yang kemudian ikut terbuang bersama kotoran luwak. Tetapi, biji kopi yang keras tidak membuat kopi tercampur dengan kotoran luwak. Majelis Ulama Indonesia kemudian menyatakan bahwa kopi luwak memiliki sifat 'mutanajis' atau terkena najis, tapi bisa menjadi halal setelah melalui proses pencucian.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites