matanya yang memerah kontras dengan kulitnya yang putih,
tersenyum tipis di wajahnya yang pucat pasi.
perpaduan rasa kecewa dan marah yang tak bisa ia definisikan,
ataukah itu hanya karena pengaruh debu jalanan malam ini.
namun ia tetap tenang, seakan tahu segalanya dan apa yang akan dilakukannya kelak.
kemudian malam semakin larut dan dering sms yang ia tunggu lenyap terbawa sepi,
tengah pagi,
ia masih membuka matanya yang semakin merah, sehingga ia sadar bahwa memejakan mata saja tidak bisa membuatnya tertidur dan berhenti berfikir. befikir dan terus berfikir hingga lelap menuju pagi.
pagi pun terpecah. ia mulai berjalan lagi.
________________
org.txt-eqie
________________
0 komentar:
Posting Komentar