Jelang akhir 2010. Kalau diibaratkan anak sekolahan, ini saatnya penerimaan buku rapor yang berisikan catatan prestasi setahun ini. Ada rasa dag-dig-dug, tentu. Rapor bagus atau buruk? Nilai apa yang merah? Naik kelas atau tidak?
Ini juga berlaku untuk Jakarta. tutup tahun adalah saat untuk melongok kembali segala sesuatu yang berlangsung di metropolitan ini, merentangi hari-hari selama 12 bulan di 2010. Sejatinya, ada banyak peristiwa yang menarik dan membanggakan. Ada banyak kejadian yang memuakkan juga menyedihkan. Ada prestasi, ada kegagalan. Ada juga yang biasa-biasa.
Kenapa Jakarta harus menerima rapor dan repot-repot beretrospeksi? Karena kita adalah jakarta itu sendiri. Kitalah dinamika Jakarta. Kta yang mengaku The Jakartansini adalah korban, pelaku, sekaligus hakim atas semua yang berlaku di Tanah Si Pitung ini. Baik-buruknya rapor Jakarta ada di tangan kita. Dengan beretrospeksi , kita diingatkan kembali soal pencapaian dan kesalahan sembari menjadi tahu apa-apa yang harus kita lakukan next time dan tak mengulang kesalahan yang sama. Demi Jakarta yang lebih baik.
Nah, area mengajak kita melongok catatan dinamika Jakarta di rentang 2010. Nyok!
Belok Kiri Langsung Kurang Sosialisasi
Mulai 2010, Polda Metro Jaya menerapkan UU No 22 Tahun 2009 yang berisi sejumlah aturan berlalu lintas, yaitu larangan belok kin boleh langsung, menghidupkan lampu di siang hari, jalur kiri sepeda motor, larangan menggunakan HP saat berkendara, dan penerapkan electronic inforcement (e-inforcement) untuk menindak pelaku pelanggaran lalin dengan memasang kamera di persimpangan jalan. Sayang, karena belum ditunjang infrastruktur memadai dan sosialisasi yang kurang, penerapan aturan tersebut sampai hari ini belum sepenuhnya berhasil.
Taman Wisata Alam Angke
Taman Wisata Alam Angke Kapuk, di Pantai Indah Kapuk, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, diresmikan 25 Januari silam. Selain kawasan terbuka hijau, kawasan wisata ini diharapkan menjadi sarana edukasi untuk mencintai alam dan memelihara keindahan hutan mangrove. Taman yang berdiri di areal seluas 99,8 hektare, mulanya adalah area konservasi hutan mangrove.
Sel Berfasilitas Mewah
Kasus penyimpangan di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, terungkap saat inspeksi mendadak Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Minggu 10 Januari 2010. Temuan itu di antaranya pemberian fasilitas berlebih pada para tahanan. Nama Artalita Suryani (Ayin) dan Aling menjadi pembahasan lantaran mendapat ruangan terpisah dengan tahanan lain dengan fasilitas mewah. Ruangan besar, televisi, kulkas, dan meja kantor. Bahkan di ruangan Aling, tahanan kasus narkotika, memiliki fasilitas karaoke, televisi, dan ruang lebih besar.
Patung Obama Pindah
Sebelumnya, patung perunggu setinggi satu meter Barack Obama dibangun di Taman Menteng, Jakarta. Keberadaan patung Obama kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, tersebut sudah diresmikan Oktober 2009. Namun, lantaran menuai protes, patung buatan seniman Edi Chaniago ini dipindahkan ke SDN 01 Menteng, pada Februari 2010.
Taman Ria Senayan Ditutup
Taman Ria Senayan kini sudah rata dengan tanah. Sejak 17 Maret lalu tempat ini telah dieksekusi oleh alat berat. Proses pembongkaran sendiri diperkirakan akan berlangsung hingga September mendatang. Jika tak ada halangan, Lippo Grup akan membangun mal dan tempat hiburan di lokasi tersebut. Malang, sebelum terwujud, sejumlah anggota DPR yang juga berkantor di Senayan beramai-ramai memprotes rencana tersebut. Terlepas dari dengan pro-kontra rencana tersebut, lokasi Taman Ria Senayan tetap ditutup.
Bentrok Makam Mbah Priok
Menyusul rencana eksekusi bangunan liar di pemakaman tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad atau biasa dikenal dengan nama "Mbah Priok", Satpol PP bentrok dengan warga dan ormas Betawi. Korban luka dari kedua belah pihak berjatuhan dalam bentrok yang terjadi 14 April silam. Salah paham. Itulah yang menjadi musabab bentrok ini. Warga sekitar makam tidak terima dengan rencana eksekusi makam tokoh keramat itu. Sementara pihak Satpol PP menegaskan, bukan makam Mbah Priok yang dieksekusi, namun yang jadi sasaran adalah bangunan liar di sekitarnya.
Ini juga berlaku untuk Jakarta. tutup tahun adalah saat untuk melongok kembali segala sesuatu yang berlangsung di metropolitan ini, merentangi hari-hari selama 12 bulan di 2010. Sejatinya, ada banyak peristiwa yang menarik dan membanggakan. Ada banyak kejadian yang memuakkan juga menyedihkan. Ada prestasi, ada kegagalan. Ada juga yang biasa-biasa.
Kenapa Jakarta harus menerima rapor dan repot-repot beretrospeksi? Karena kita adalah jakarta itu sendiri. Kitalah dinamika Jakarta. Kta yang mengaku The Jakartansini adalah korban, pelaku, sekaligus hakim atas semua yang berlaku di Tanah Si Pitung ini. Baik-buruknya rapor Jakarta ada di tangan kita. Dengan beretrospeksi , kita diingatkan kembali soal pencapaian dan kesalahan sembari menjadi tahu apa-apa yang harus kita lakukan next time dan tak mengulang kesalahan yang sama. Demi Jakarta yang lebih baik.
Nah, area mengajak kita melongok catatan dinamika Jakarta di rentang 2010. Nyok!
Belok Kiri Langsung Kurang Sosialisasi
Mulai 2010, Polda Metro Jaya menerapkan UU No 22 Tahun 2009 yang berisi sejumlah aturan berlalu lintas, yaitu larangan belok kin boleh langsung, menghidupkan lampu di siang hari, jalur kiri sepeda motor, larangan menggunakan HP saat berkendara, dan penerapkan electronic inforcement (e-inforcement) untuk menindak pelaku pelanggaran lalin dengan memasang kamera di persimpangan jalan. Sayang, karena belum ditunjang infrastruktur memadai dan sosialisasi yang kurang, penerapan aturan tersebut sampai hari ini belum sepenuhnya berhasil.
Taman Wisata Alam Angke
Taman Wisata Alam Angke Kapuk, di Pantai Indah Kapuk, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, diresmikan 25 Januari silam. Selain kawasan terbuka hijau, kawasan wisata ini diharapkan menjadi sarana edukasi untuk mencintai alam dan memelihara keindahan hutan mangrove. Taman yang berdiri di areal seluas 99,8 hektare, mulanya adalah area konservasi hutan mangrove.
Sel Berfasilitas Mewah
Kasus penyimpangan di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, terungkap saat inspeksi mendadak Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Minggu 10 Januari 2010. Temuan itu di antaranya pemberian fasilitas berlebih pada para tahanan. Nama Artalita Suryani (Ayin) dan Aling menjadi pembahasan lantaran mendapat ruangan terpisah dengan tahanan lain dengan fasilitas mewah. Ruangan besar, televisi, kulkas, dan meja kantor. Bahkan di ruangan Aling, tahanan kasus narkotika, memiliki fasilitas karaoke, televisi, dan ruang lebih besar.
Patung Obama Pindah
Sebelumnya, patung perunggu setinggi satu meter Barack Obama dibangun di Taman Menteng, Jakarta. Keberadaan patung Obama kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, tersebut sudah diresmikan Oktober 2009. Namun, lantaran menuai protes, patung buatan seniman Edi Chaniago ini dipindahkan ke SDN 01 Menteng, pada Februari 2010.
Taman Ria Senayan Ditutup
Taman Ria Senayan kini sudah rata dengan tanah. Sejak 17 Maret lalu tempat ini telah dieksekusi oleh alat berat. Proses pembongkaran sendiri diperkirakan akan berlangsung hingga September mendatang. Jika tak ada halangan, Lippo Grup akan membangun mal dan tempat hiburan di lokasi tersebut. Malang, sebelum terwujud, sejumlah anggota DPR yang juga berkantor di Senayan beramai-ramai memprotes rencana tersebut. Terlepas dari dengan pro-kontra rencana tersebut, lokasi Taman Ria Senayan tetap ditutup.
Bentrok Makam Mbah Priok
Menyusul rencana eksekusi bangunan liar di pemakaman tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad atau biasa dikenal dengan nama "Mbah Priok", Satpol PP bentrok dengan warga dan ormas Betawi. Korban luka dari kedua belah pihak berjatuhan dalam bentrok yang terjadi 14 April silam. Salah paham. Itulah yang menjadi musabab bentrok ini. Warga sekitar makam tidak terima dengan rencana eksekusi makam tokoh keramat itu. Sementara pihak Satpol PP menegaskan, bukan makam Mbah Priok yang dieksekusi, namun yang jadi sasaran adalah bangunan liar di sekitarnya.